Minggu, 31 Oktober 2010

Debu Merapi Dirumahku dan teman-temanku

 Terpaksa pakai HELM kemana-mana juga di rumah.
 Debu yang menempel di dedaunan. semoga tidak berbahaya bagi kami ya . . .
JAri-jari yang penuh debu.
Jalan masuk kerumah kost kami.

Sabtu, 30 Oktober 2010

Debu Merapi Selimuti Jogja

Debu vulkanik akibat letusan Gunung Merapi yang terjadi pada pukul 00.16-00.37 WIB terlihat menutupi Kota Yogyakarta.

Di wilayah Yogyakarta, abu debu vulkanik setelab sekitar dua centimeter (cm) tersebut mulai terlihat di Jalan Urip Sumoharjo, Sabtu pagi.

Ketebalan debu vulkanik membuat pengguna jalan, khususnya masyarakat yang menggunakan sepeda motor atau kendaraan terbuka lainnya harus menggunakan masker untuk menghindari terhirupnya abu vulkanik kepernafasan.

Debu vulkanik terlihat menebal di sekitar Tugu Yogyakarta dan hampir seluruh jalan tertutup debu vulkanik sehingga terlihat memutih termasuk atap bangunan.

"Kami mengimbau masyarakat menyiapkan dan menggunakan masker hidung dan penutup mata saat beraktivitas untuk menghindari debu vulkanik bagi kesehatan," kata Kepala Seksi Promosi Kesehatan Ferry Edi Sunantyo, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat yang memiliki balita tidak perlu keluar rumah untuk menghindari terhirupnya debu vulkanik.

"Untuk pedagang makanan di pasar juga diminta menutup makanan yang dijualnya agar tidak terkena debu vulkanik," katanya.

Debu vulkanik tersebut akan menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan dan perih di mata.

Rabu, 27 Oktober 2010

Laporan dari Lereng Merapi

merapi, meletus, mbah maridjan tewas, meninggal, korban merapi, sapi selamat, jogjakarta, jawa tengah, wedus gembelJakarta - Meski tidak ada aktivitas mencolok, namun Merapi masih menyandang status Awas. Perlu waktu sekitar 3-4 minggu untuk bisa memastikan kondisi Merapi aman.

"Bisa 3 atau 4 Minggu (dinyatakan aman)," ujar Kabid Gempa dan Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, I Gede Wayan Swantika, kepada detikcom, Kamis (28/10/2010).

Menurut Gede, untuk menyatakan status Merapi aman dapat dilihat dari 3 faktor yang berkaitan dengan proses yang menyebabkan Merapi meletus.

"Dikatakan aman kalau gempa vulkanik tidak muncul lagi, gempa multifase berkurang dan gempa guguran berkurang," jelas Gede.

Hingga Rabu (27/10) pukul 12.00 WIB, otoritas pemantau gunung mencatat puluhan kegempaan, yaitu gempa guguran  38 kali dan gempa multifase 19 kali. Sedangkan awan panas tidak tercatat.

Gede juga menyatakan, meski saat ini Merapi dalam kondisi tenang namun tetap melakukan pengumpulan energi. Hal ini dapat menyebabkan Merapi masih bisa kembali meletus.

"Ada kemungkinan meletus lagi," kata Gede. Karena itulah pengungsi diimbau untuk tidak meninggalkan pengungsian.

Menurut situs ESDM, erupsi Merapi termasuk sering. Dalam 100 tahun terakhir ini rata-rata terjadi sekali erupsi dalam 2-5 tahun. Di luar ancaman bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi, Merapi memiliki aspek sosial dan ekonomis yang penting bagi kemajuan wilayah sekitarnya.

Material erupsi Merapi seperti pasir dan batu menjadi penunjang pembangunan di Yogyakarta dan Jawa Tengah demikian juga halnya dengan produk pertanian yang dihasilkan di lereng Merapi dan majunya perkembangan wisata yang mendukung tumbuhnya ekonomi setempat.

Letusan Merapi tahun ini memang lebih dramatis dibandingkan pada 2006 lalu, saat nama Mbah Maridjan untuk pertama kalinya menjadi buah bibir dunia. Saat itu letusan bersifat aliran, sedangkan tahun ini bersifat eksplosif. Status Awas ditetapkan pada Senin (25/10) pukul 06.00 WIB dan gunung meletus esok harinya pada pukul 17.02 WIB. Pada 2006, korban tewas ada 2 orang, sedangkan tahun ini 30 orang, termasuk Mbah Maridjan (83).

Korban jiwa 30 orang itu jatuh 'hanya' karena wedhus gembel pada hari Selasa saja. Menjelang pukul 19.00 WIB, Merapi mereda.

 Sapi yang juga terkena awan panas.
Proses Evakuasi oleh Tim SAR dan Relawan
sapi ikut terkena awan panas hingga melepuh namunmasih hidup. luka bakar hingga 80%.


Dusun Kinahrejo yang Luluh Lantak serta masjid didepan Rumah mbah Marijan ikut hancur plus sebuah mobil (milik Wartawan Vivanew ?) ikutan terkena awan panas.

'Janji Mbah Maridjan Jaga Merapi Hingga Ajal'


Jalan masuk kerumah atau Dukuh Kinahrejo sebagai rumah tinggal Mbah. Masih segar dan Hijau.
Kini . . . . . . ?

JAKARTA - Kepastian jasad Ki Surakso Hargo alias Mbah Maridjan masih diidentifikasi tim forensik di RS Dr Sardjito, Yogyakarta. Juru kunci gunung Merapi itu dikabarkan ditemukan tewas dalam kondisi bersujud terkena guguran awan panas.

Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyampaikan belasungkawa atas kabar tersebut. Di mata Priyo, Mbah Maridjan adalah sosok loyal yang mampu menjaga kearifan lokal di sekitar lereng Merapi.

"Saya bangga beliau menepati janjinya menjaga Merapi sampai ajal. Kita patut berterima kasih," kata Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/10/2010).

Mbah Maridjan namanya melambung ketika Merapi bergejolak tahun 2006 silam. Kala itu, dia menjadi 'penyambung' pesan alam kepada warga sekitar. Lahir tahun 1927 di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Mbah Maridjan menjadi abdi dalem Kesultanan Yogyakarta.

Kemarin, saat sirine berbunyi pertanda terjadi letusan, mbah Mardijan tetap bertahan di rumahnya di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo. Padahal keluarga dan warga sekitar mulai mengungsi ke tempat yang aman.

Orang dekatnya menuturkan, Mbah Maridjan masih berdoa di masjid dekat rumahnya. Sejumlah relawan termasuk wartawan kemudian menjemput bintang iklan suplemen kesehatan itu untuk membujuk agar mau mengungsi. Namun, Tuhan berkata lain, belasan orang ditemukan tewas dalam kondisi dipenuhi abu vulkanik di sekitar kediaman Mbah Maridjan.(mbs)
Ferdinan - Okezone
 
 Komentar :
·         1. fhidayat | 09.11.2010 14:24
mungkin mbah marijan punya alasan tersendiri ... tapi chenia juga gak salah...menurut pendapat saya apa yang disampaikan chenia sangat logic dan bukan suatu bentuk penghujatan..perbedaan bukanlah kejahatan..tapi kekayaan...apa yang dilakukan mbah marijan juga bukanlah kejahatan tetapi keyakinannya yang harus kita hargai...begitu juga pendapat/opini seperti chenia adalah keyakinan pemikirannya yang harus kita hargai juga...so, jangan saling menghujat sesama bangsa Indonesia...kita do'akan mbah marijan mendapatkan tempat yang baik di sisi-Nya..aamiin..
·         4. yuyun | 08.11.2010 20:51
Apa yang dilakukan mbah maridjan adalah bukti kepatuhan beliau terhadap amanah.

Mbah Maridjan sudah meminta agar masyarakat disekitarnya turun, tetapi mereka tidak turun.

9. sheva | 05.11.2010 13:41
Kita harus mencontoh Mbah Maridjan, dia orang yg teguh memegang amanah bahkan sampai harus meregang nyawa... buat pemimpin2 bangsa ini malu donk ma mbah maridjan... si mbah cuma digaji 5 ribu perhari aja gigih memegang amanah lah ini yg digaji tak terhitung ditambah dengan fasilitas jetset malah pada memanfaatkan amanah dan jabatannya.... Naudzubillah summa naudzubillah...
·         10. Tama | 03.11.2010 15:08
Selamat jalan mbah...
semoga tenang dialam sana.
bersyukur ya mbah, semakin banyak komentar2 miring tentang mbah.. semakin juga dosa mbah berkurang krn diambil sama orang yg menghina mbah..
·         11. gunawan | 03.11.2010 11:38
selamat jalan mbah maridjan semoga engkau diterima disisinya.......dedikasimu terhadap pekerjaan semoga menjadi guru yang berharga bagi kami semua orang Jogja...(klo propinsi lain takutnya dosa)
 
 
MERAPI MERAPIKAN DIRI © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute
This template is brought to you by : allblogtools.com Blogger Templates