TRIBUN JOGJA/ADE RIZAL
Warga mencari sisa sisa harta yang mungkin masih bisa dipakai lagi di puing-puing bekas rumahnya di Pungukreja, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman (5/12/2010)
Laporan Tribun Jogja, Theresia Andayani
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN – Susmini (32), warga Pangukrejo, Umbulharjo, Cangkringan, bersama Maryanto suaminya dan dua anaknya untuk kedua kalinya datang ke rumahnya yang sudah luluh lantak. Dia datang untuk satu-satunya harta yang yang mungkin masih tersisa, yakni gelang emas seberat 5 gram.
Mata Susmini menyisir tiap sudut rumah yang sudah porak poranda. Ia mencari barang-barang yang mungkin masih tersisa. Dia ingat saat sebelum erupsi Merapi sebuah kantong yang berisikan gelang tertinggal di dalam lemari. Namun ketika dicari gelang seberat 5 gram itu tidak ketemu.
"Saya ingat letak lemari di sini, tapi tidak ketemu,” ujarnya. Kondisi lemarinya sudah hancur rata dengan tanah, ibu berpakaian kaos dan rok ini masih mengais tanah yang bercampur abu vulkanis.
Namun sayang, upaya Susmini itu gagal. Ia hanya menjumpai bekas tempat tidur yang sudah terpendam lahar, televisi 14 inchi yang layarnya sudah pecah dan lemari yang sudah porak poranda. “Ya sudah kalau tidak ketemu, saya pasrah saja,” katanya lirih. Dia pun memutuskan menghentikan pencarian.
Menurut Sumini, letusan kali ini memang jauh lebih dahsyat ketimbang erupsi 2006. Pondok Wisata Srimulyo II yang terletak di Kaliadem miliknya, berikut rumah tinggalnya luluh lantak. Selain itu 10 ekor sapinya juga mati tersapu awan panas. Tak ada harta benda yang tersisa. “Hanya piring dan gelas yang masih utuh, yang lainnya sudah hancur,” jelasnya.
Sambil menunggu shelter rumah hunian sementara (huntara) selesai dibangun, untuk sementara, Susmini bersama keluarganya tinggal di Posko pengungsian di Kampus STIE YKPN Seturan. Dia mengaku keadaan dirinya sudah tenang tidak seperti pada pascaerupsi Merapi 5 November silam. (*)
http://www.tribunnews.com/2010/12/06/susmini-gagal-menemukan-5-gram-gelang-emasnya
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN – Susmini (32), warga Pangukrejo, Umbulharjo, Cangkringan, bersama Maryanto suaminya dan dua anaknya untuk kedua kalinya datang ke rumahnya yang sudah luluh lantak. Dia datang untuk satu-satunya harta yang yang mungkin masih tersisa, yakni gelang emas seberat 5 gram.
Mata Susmini menyisir tiap sudut rumah yang sudah porak poranda. Ia mencari barang-barang yang mungkin masih tersisa. Dia ingat saat sebelum erupsi Merapi sebuah kantong yang berisikan gelang tertinggal di dalam lemari. Namun ketika dicari gelang seberat 5 gram itu tidak ketemu.
"Saya ingat letak lemari di sini, tapi tidak ketemu,” ujarnya. Kondisi lemarinya sudah hancur rata dengan tanah, ibu berpakaian kaos dan rok ini masih mengais tanah yang bercampur abu vulkanis.
Namun sayang, upaya Susmini itu gagal. Ia hanya menjumpai bekas tempat tidur yang sudah terpendam lahar, televisi 14 inchi yang layarnya sudah pecah dan lemari yang sudah porak poranda. “Ya sudah kalau tidak ketemu, saya pasrah saja,” katanya lirih. Dia pun memutuskan menghentikan pencarian.
Menurut Sumini, letusan kali ini memang jauh lebih dahsyat ketimbang erupsi 2006. Pondok Wisata Srimulyo II yang terletak di Kaliadem miliknya, berikut rumah tinggalnya luluh lantak. Selain itu 10 ekor sapinya juga mati tersapu awan panas. Tak ada harta benda yang tersisa. “Hanya piring dan gelas yang masih utuh, yang lainnya sudah hancur,” jelasnya.
Sambil menunggu shelter rumah hunian sementara (huntara) selesai dibangun, untuk sementara, Susmini bersama keluarganya tinggal di Posko pengungsian di Kampus STIE YKPN Seturan. Dia mengaku keadaan dirinya sudah tenang tidak seperti pada pascaerupsi Merapi 5 November silam. (*)
http://www.tribunnews.com/2010/12/06/susmini-gagal-menemukan-5-gram-gelang-emasnya
0 komentar:
Posting Komentar