Ilustrasi
"Setelah lahar dingin yang pertama sempat memutuskan jembatan Kali Pabelan pukul 17.00 WIB tadi, kira-kira pukul 21.00 banjir lahar dingin yang semakin besar kembali terjadi," ujar warga sekitar Kali Pabelan, Budi Ari Wibowo, kepada detikcom, Sabtu (15/1/2011).
Warga Kecamatan Sawangan, Magelang, ini pun mengaku mendengar suara gemuruh bajir lahar dingin dari rumahnya. Ia bersama warga sekitar pun sempat memantau ketinggian banjir lahar dingin.
"Kalau ini cenderung air bergemuruh besar sekali. Warga banyak yang turun menonton menggunakan senter," terangnya.
Hulu Sungai Pabelan, Budi menuturkan, memang langsung dari lereng merapi. Sehingga aliran lahar dingin melalui sungai ini tergolong melimpah.
"Di dekat rumah saya ini yang paling lebar bisa sampai 200 meter. Jembatan yang roboh panjangnya sekitar 100 meter," paparnya.
Putusnya jembatan Pabelan dikeluhkan Budi mematikan nadi ekonomi warga sekitar. Sebab warga kampungnya harus memutar cukup jauh untuk membeli kebutuhan pokok.
"Makanya kalau mau jalur alternatif sebaiknya lewat jembatan yang terdekat, tapi juga sudah digenangi lahar dingin," sarannya.
(van/gah)
http://www.detiknews.com/
0 komentar:
Posting Komentar